Imam Mesjid Kostroma, Rusia Ternyata Alumnus UIN Malang

By Admin

nusakini.com--Imam mesjid Kostroma, Fabriz Nurutdinov, warga negara asli Rusia, ternyata alumnus S2 jurusan Tarbiyah tahun 2012 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Kostroma, sebuah kota berpenduduk sekitar 300 ribu orang, sekitar 340 km sebelah utara Moskow, baru saja memiliki sebuah mesjid yang sangat megah. 

Dan ternyata, isteri Imam Fabriz adalah seorang WNI asal Lamongan. Selain sebagai Imam, dia juga menjabat sebagai Direktur Organisasi Pengembangan Kebudayaan Islam Kostroma. Peresmian masjid baru ini dilakukan oleh Ketua Dewan Mufti Rusia, Ravil Gainutdin pada hari Jum'at, 5 Mei yang lalu. 

Mesjid baru tersebut merupakan satu-satunya tempat ibadah umat Islam di Kostroma. Indonesia yang diwakili Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Darmawan Suparno, hadir atas nama Dubes RI untuk Federasi Rusia, M. Wahid Supriyadi. 

Ketua Dewan Mufti Rusia secara khusus menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas kehadiran Indonesia seraya menekankan akan terus berupaya meningkatkan hubungan baik RI-Rusia di bidang agama. Selain Indonesia hadir Menteri Agama Republik Turki, Mehmet Gaermeza. Turki hadir karena sebenarnya peresmian mesjid ini merupakan prakarsa dan kesepakatan bersama antara Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin dengan Presiden Republik Turki, Recep Tayyip Erdogan. 

Bangunan mesjid Kostroma ini memiliki tiga lantai dengan kubah, serta dapat menampung kapasitas sekitar 1000 orang. Interior dinding mesjid dihiasi dengan ornamen warna ceriah khas masjid, lampu, dan karpet. Bangunan mesjid memiliki madrasah untuk dewasa dan anak. 

Proses pembangunan mesjid ini sebetulnya telah dimulai sejak tahun 2004, namun sempat terhenti. Pada tahun 2012 baru terdapat komitmen kesepakatan untuk penyelesaian pembangunan setelah Ketua Dewan Mufti Rusia bertemu dengan Gubernur Kostroma. 

Saat ini terdapat sekitar 8000 bangunan mesjid di Rusia dan terdapat 20-25 juta penduduk Rusia yang beragama Islam. Pada umumnya mayoritas penganut Islam di Rusia berasal dari suku Tatar, yaitu masyarakat dari Asia Barat dan Tengah, keturunanTurki (Eurasia), Azerbaijan, Kazakhstan, Kyrgztan, Uzbekistan, dan lainnya.  

Ketua Dewan Mufti Rusia menyampaikan bahwa mesjid bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga sebagai pusat budaya dan tempat belajar, dan mendidik, dimana para intelektual Muslim bersama-sama menentang radikalisme dan ekstremisme sebagai prinsip dasar agama Islam. 

Hubungan Indonesia dan Rusia semakin hari semakin erat. Di bidang agama, hubungan kedua negara berlangsung baik melalui kegiatan saling kunjung pejabat pemerintah dan tokoh agama kedua negara, antara lain: kunjungan Menteri Agama RI, Ketua PB NU dan Delegasi Kementerian Agama RI, delegasi UIN Jakarta, kunjungan Ketua Umum Muhamadyah Prof. Din Syamsudin, dan pengiriman hafidz dalam Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) di Indonesia dan di Rusia.  

Pertengahan Mei ini, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta direncanakan akan berkunjung ke Moskow dan Kazan dalam upaya meningkatkan kerjasama pendidikan tinggi Islam Indonesia-Rusia. Rektor UIN juga diagendakan untuk berbicara di forum kajian internasional terkenal Russian Institute for Advanced Studies (RIAS). (p/ab)